Banjir Barang Thrifting, Industri Tekstil Disinyalir Masih Merugi Pada Tahun 2024
Banjir Barang Thrifting, Industri Tekstil Disinyalir Masih Merugi Pada Tahun 2024
Berdagang pakaian bekas atau biasa disebut dengan thrifting menarik perhatian masyarakat Indonesia dalam ikut andil tindakan jual-beli, menggunakan, hingga menjadi distributor utama. Dalih thrifting dalam menjual produk pakaian impor bekas adalah dengan menjual nama – nama brand pakaian dari luar negeri yang kemudian dijadikan nilai jual utama. Tentu hal ini menarik perhatian besar masyarakat, pasalnya siapa yang tidak tergiur dengan harga yang ditawarkan dari thrifting tersebut.
Rata – rata harga pakaian impor bekas yang dijual sekitar 20 ribu – 50 ribu rupiah untuk pakaian kelas rendah, 50 – 100 ribu rupiah untuk pakaian kelas menengah, dan 100 – 500 ribu untuk pakaian kelas atas. Menilai dari sisi harga, pakaian bekas tersebut sangat menggiurkan bagi para penikmatnya, apalagi barang barang yang dijual harga aslinya bisa mencapai 4 kali lipat dari harga thrifting. Hal ini menarik perhatian masyarakat, sehingga menjadi kebiasaan baru dalam membeli produk bekas.
Kebiasaan tersebut menciptakan permintaan pasar yang tinggi terhadap thrifting, hingga nilai harga dari thrifting juga mengalami kenaikan. Tentu menilai dari kualitas dan kuantitas barang bekas, kenaikan harga ini tidak masuk akal dan menyimpulkan bahwa masyarakat Indonesia suka dengan “Limbah” pakaian dari luar negeri. Selain itu, barang pakaian impor bekas juga mulai masuk ke dalam e-commerce yang membuat nilai dari thrifting ini semakin tinggi.
Merujuk pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 51/M-DAG/PER/7/2015 tentang Larangan Impor Pakaian Bekas Pasal 2, menyatakan bahwa pakaian bekas dilarang untuk diimpor ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan di lapangan, dimana masih banyak sekali penjual nakal yang menjual barang impor ilegal secara bebas.
Kebiasaan thrifting ini tentu akan menjadi masalah terhadap industri tekstil di Indonesia, dan menciptakan brand-brand dalam negeri menjadi tidak bernilai dalam pasar. Penurunan tingkat produksi, penjualan, hingga tertutupnya brand-brand dalam negeri menciptakan turunnya kualitas dari nilai produksi dalam negeri.
Dengan hadirnya bulan ramadhan sebentar lagi, tentu banyak harapan atas naiknya nilai dari industri tekstil yang ada di Indonesia. Namun melihat banjirnya pakaian impor bekas yang masuk ke Indonesia, momentum bulan Ramadhan ini juga disinyalir tidak akan meningkatkan nilai dari Industri tekstil. Apalagi, sebelumnya baru saja melewati masa-masa Pemilu 2024, dimana banyak sekali naik turun pendapatan pada bidang Industri Tekstil dan Produksi Tekstil (TPT).
Maka dari itu, peran dari Pemerintah dan seluruh lingkup masyarakat juga harus diperhatikan dalam mendukung produksi dan brand dari dalam negeri. Dengan adanya sosialisasi lanjutan dari Pemerintah Pusat dan bantuan dari platform sosial media, diharapkan masyarakat Indonesia mengerti mengenai dampak panjang dan buruk dari kebiasaan dalam membeli pakaian bekas di pasaran.
Mendukung produksi dalam negeri serta pengembangan produk dan brand produk, Poolapack hadir untuk mendukung peningkatan tingkat produksi tekstil para pengusaha di Indonesia. Poolapack merupakan Group Buying Online Marketplace yang berfokus pada industri tekstil, dan diciptakan untuk menghubungkan industri dan para pengusaha hingga end-user. Mendukung program pemerintah dalam menguatkan produksi brand dalam negeri, Poolapack mempermudah para pengusaha dalam melakukan bisnis. Tiered Pricing andalan Poolpack menjadi jawaban bagi para pengusaha dalam mencari kain tekstil dengan harga yang murah, mudah didapat, dan pemesanan yang cepat.
Dengan tagline #DariPabrikHargaPabrik, Poolapack menawarkan harga jual kain yang murah seperti pada harga pabrik, dengan tidak memperdulikan keharusan adanya minimum order yang biasanya ada pada pemesanan di pabrik. Hal ini akan menciptakan kebutuhan produksi para pengusaha lebih mudah, lebih cepat untuk produksi, serta lebih murah dengan harga kualitas yang sama seperti di pabrik.