Ancaman Industri Tekstil 2024, Pengusaha harus Hati – Hati!
Ancaman Industri Tekstil 2024, Pengusaha harus Hati – Hati!
Industri tekstil masih dihantui dengan tantangan maupun ancaman yang didapat dari dalam maupun luar negeri. Ancaman ini berdampak terhadap operasional pengusaha tekstil, termasuk pabrik dan industri tekstil sendiri. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya berada dalam lingkup operasional pabrik seperti produksi dan pemasaran, namun pegawai buruh pabrik juga terkena dampaknya.
Meninjau bagaimana kebijakan impor diberlakukan, maka ancaman yang mengganggu dari dalam maupun luar negeri harus segera diatasi. Hingga saat ini, sudah banyak negara yang memiliki kebijakan tersendiri untuk menekan barang-barang impor yang masuk ke negaranya. Hal tersebut juga berimbas ke Indonesia, dimana untuk mengimpor produk-produk UMKM atau biasa disebut barang lokal ke ranah internasional menjadi tidak mudah dan terbatas.
Selain itu, masuknya produk-produk impor secara ilegal juga memperparah keadaan industri ini, karena barang lokal UMKM belum bisa bersaing dengan barang impor yang masuk. Hal ini disebabkan masuknya barang impor secara legal maupun ilegal mampu menguasai pasar domestik. Parahnya, dampak tersebut juga mempengaruhi hingga ke bagian ketenagakerjaan atau buruh yang sering di PHK.
Dilansir dari IDXChannel, Kepala Pusat Makro Ekonomi dan Keuangan INDEF, M Rizal Taufikurrahman menyatakan bahwa Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) akan mendapatkan dampak paling besar dari ancaman dalam negeri maupun luar negeri, ditambah dengan produk UMKM yang memiliki daya saing yang lemah. Beliau juga mengatakan bahwa ancaman tersebut akan berdampak buruk hingga mempengaruhi ketenagakerjaan buruh pabrik, dimana ditakutkan jumlah pengangguran akan meningkat akibat operasional perusahaan yang terganggu dengan ancaman yang ada serta pasar yang kalah saing.
Sehingga, diperlukan kebijakan baru untuk mendukung industri tekstil ke arah yang lebih baik. Harapannya, terdapat kebijakan yang memperketat masuknya produk impor ke Indonesia dan kebijakan ekspor yang disesuaikan untuk memudahkan produk lokal masuk ke pasar internasional. Hal tersebut akan berdampak langsung terhadap industri tekstil untuk menaikan nilai ekspor dan membuat produk UMKM atau lokal memiliki nilai di pasar domestik dan internasional.
Seperti Amerika Serikat yang menaikan tarif impor dari China untuk membuat produk dalam negeri mereka bisa bersaing di pasar internasional, ataupun European Union Deforestation-free Regulation (EUDR) yang menolak beberapa barang produk impor yang masuk ke wilayah Eropa. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menekan nilai impor dan meningkatkan nilai ekspor kedua negara tersebut agar produk lokal negara mereka bisa bersaing di pasar internasional.
Melihat hal tersebut, Indonesia juga memerlukan kebijakan baru yang serupa dengan tujuan menekan produk impor legal maupun ilegal yang masuk ke Indonesia. Dengan adanya kebijakan yang baru, produk lokal bisa bersaing sehat di dalam maupun di luar negeri, serta industri tekstil tetap bisa bersaing dan terhindar dari permasalahan operasional.
Dalam meningkatkan tindakan bisnis, para pengusaha juga memerlukan hal yang dapat membantu mereka dalam meningkatkan penjualan, terutama dalam era digital saat ini. Dilansir dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, era digital terutama dalam penggunaan istilah Industri 4.0 yang menghubungkan antara kegiatan industri dengan dunia online, harus dimanfaatkan oleh semua kalangan masyarakat dalam membantu peningkatan operasional produksi dan kenaikan keuntungan. Hal ini sesuai dengan kepentingan dari pemerintah Indonesia yang ingin menciptakan budaya teknologi baru yang bisa mendunia, dimana masyarakat Indonesia bisa ikut andil sebagai pelaku usaha dan konsumen. Sehingga, tidak heran saat ini banyak sekali online marketplace yang mencoba peruntungan tersebut.
Poolapack merupakan salah satunya, dan satu satunya online marketplace yang menghubungkan antara industri tekstil dengan pengusaha bisnis secara langsung. Menawarkan penjualan sistem yang terintegrasi antara industri dan pengusaha, Poolapack mencoba menawarkan sistem yang mudah dan bisa digunakan oleh semua kalangan masyarakat. Berfokus dalam industri tekstil dengan menggunakan sistem Group Buying dan Tiered Pricing, para pengusaha dapat membeli kain secara online dengan cepat dan mudah dengan harga yang bersaing dengan pabriknya langsung. Mengusung tagline #DariPabrikHargaPabrik, Poolapack menciptakan peluang baru bagi pengusaha untuk berbisnis, maupun orang-orang yang baru mau memulai berbisnis.